Kamis, 20 November 2014

Flowers

It must be joyful to see many flowers grow up beautifully and actually it’s mine, so i can share the happiness of coloured flowers to all the people in the world. I wish someday.
The top one is my marigold flowers for my research and the other one is my favorite flower, chrysanthemum. It’s have many beautiful colours.

 (pict: personal documentation)
(pict:http://www.teropongbisnis.com/teropong-usaha/wirausaha/bunga-krisan-pembawa-prospek-menjanjikan/)

ABAIKAN

“Ketombe”
Ketombe itu kayak kenangan mantan, udah keramas dateng lagi-dateng lagi. Udah move on pake shampoo macem-macem tetep aja dateng itu ketombe. Ya udah gatel dan digaruk terus deh. Digaruk harapannya udah nggak gatel, eh malah makin muncul banyak ketombe kecil-kecilnya. Ibaratnya makin banyak kenangan-kenangan kecil yang bersliweran. Sabar yaa, suatu saat dapet shampoo yang cocok kok. hahaa....

 (pict:http://hipish.free.fr/graphics/friendship/smile/?p=6)

“Abaikan”
A: “eh liat itu cewek cowok yang itu, kayaknya lagi berantem deh”
B: “mana sih, pake baju item itu yaa”
C: “mana sih, apa?apa?”
D: “yang mana, pake baju item apa merah?”
A: “heee, itu lhoh pake baju merah”
C: “oh iya, kenapa?kenapa?”
D: “eh itu ceweknya nangis apa ya”
B: “eh ya ampun iya, nangis coba”
C: “eh iya, aku lihat aku lihat”
A: “makanya itu, tadi tuh embaknya lihat-lihat hape masnya, berantem terus nangis deh itu kayaknya”
C: “ya ampun kasian mbaknya”
D: “masnya selingkuh kali”
B: “masnya nggak keren-keren amat gitu padahal, huuuuuu”

Ini adalah obrolan para wanita yang menanti pesanan makanan yang tak kunjung datang. *abaikan


Belajar itu sederhana


“ah mau belajar saja mahal”. “saya kan tidak punya uang buat beli buku, gimana mau belajar”. “nggak ada koneksi internet nih, nggak bisa belajar”. “susah, ngapain belajar”. “ngantuk kalo baca buku, nggak usah belajar lah”. dan masih banyak kalimat-kalimat lain yang terlihat bahwa belajar berada di suatu titik besar yang harus kita berada disana. Padahal, ada beberapa titik-titik kecil sebagai jalan menuju titik besar tersebut. Belajarlah banyak hal, tidak perlu melalui buku ataupun internet. Belajarlah memahami dirimu sendiri. Bagaimana? Kenalilah dirimu, kekuranganmu, kelebihan dan potensimu. Bagaimana menutupi kekurangan, mengasah kelebihan dan menggali potensi? Sederhanannya, mulailah belajar dari lingkungan sekitarmu. Banyak hal yang ternyata telah kamu lewatkan. Ketika keluar kamar kos, di kampus, di pasar, di tempat kursus, di tempat makan, bahkan di wc umum sekalipun. Mulailah memperhatikan, bukan hanya melihat. Memperhatikan itu belajar untuk memahami apa yang terjadi kemudian timbul rasa ingin tahu dan ingin mengerti banyak hal. Termasuk ketika bertemu dengan orang lain. Orang lain merupakan objek pembelajaran. Setiap orang akan bisa jadi pembelajaran bagi kita jika kita mampu memahaminya. Wawasan boleh sampai mana-mana, tetapi memperhatikan orang dan lingkungan sekitar perlu ya. Belajar sesuatu itu sederhana bukan J

(pict:http://komunikasi-indonesia.org/2010/12/membangun-hubungan-dengan-komunikasi-dua-arah/)