Muka dua diidentikkan
dengan sesorang yang berpura-pura baik di depan si A namun akan membicarakan kejelekkan
si A dibelakang. Orang bermuka dua ini konon banyak ada di kalangan-kalangan
remaja penuh drama entah drama persahabatan maupun percintaan tentunya. Mereka
akan mati-matian mengatai-ngatai temannya yang ternyata berkhianat karena entah
alasan apa dengan julukan si muka dua. Di depan baik tetapi dibelakang buruk.
Tapi
entah mengapa menurut saya, pengertian dan pemahaman “muka dua” tidak sesempit
itu. Setiap orang memiliki sifat
dan watak yang berbeda-beda tergantung
dari diri sendiri maupun lingkungan yang membentuknya. Kepribadian orang yang
berbeda-beda inilah yang selanjutnya, memiliki perlakuan yang berbeda-beda
pula. Mempunyai muka dua disini
dapat diartikan bahwa kita mampu beradaptasi dengan kepribadian orang lain.
Mungkin di depan si A kita harus sopan karena ia adalah orang yang kita segani,
perkatan dan perilaku kita harus santun, namun apabila kita bertemu si B, kita
harus sabar karena si B adalah orang yang temperamen, lain halnya ketika
bertemu si C, di depan si C hendaknya bersikap bijaksana dan dewasa karena si C
adalah orang yang masih kekanak-kanakan. Apabila kita dapat beradaptasi dan
mampu memposisikan diri kita sebagai seseorang yang menyenangkan dimata orang
lain, kenapa tidak kita memiliki muka dua tiga empat atau lebih?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar