picture : http://economix.blogs.nytimes.com/
Gak akan ada ujungnya
kalo cerita masalah kendaraan di jalan terlebih di traffic light. Setiap orang
ingin mendapat kesempatan lampu hijau, entah bagaimanapun caranya. Mereka yang nyerobot-nyerobot
di depan sendiri sampai ngelanggar garis marka dan ujung-ujungnya ya melanggar
lampu merah itu sendiri. Bukankah lampu merah diciptakan untuk kelancaran lalu
lintas. Lalu lintas yang lancar juga milik bersama bukan. Sehingga dalam hal
ini, dapat saya katakan bahwa orang yang melanggar lampu merah adalah orang
yang egois, ingin menang sendiri dalam hal kenyamanan lalu lintas bersama. Saya
juga mengatakan bahwa orang yang melanggar lampu merah ini adalah orang yang
korupsi. Ya, korupsi...korupsi dalam hal waktu. Beberapa detik saja yang bukan
haknya, ia terobos demi tidak ikut berhenti di lampu merah.
Sebenarnya sudah banyak kejadian-kejadian akibat kesalahan lampu merah, entah
belum merasakan sendiri atau bagaimana yang jelas masih banyak saja pengguna
jalan yang menyerobot lampu merah. Bukan masalah ada atau tidaknya polisi yang
berjaga tapi inti masalahnya adalah kesadaran pengguna jalan itu sendiri.
Kesadaran bahwa jalan
yang dipakai adalah kepentingan bersama dan dalam pelaksanaannya juga harus
memperhatikan pengguna jalan lain. Apabila semua pengguna jalan sadar akan
hak dan kewajibannya di jalan, kenyamanan dalam berkendara juga akan tercipta
kok. Ya, tentunya juga harus memperhatikan fasilitas jalan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar